CERPEN
Karya : Khansa Mailahana
Editor : Salwa Mitha
Kisah
kita
Disuatu sekolah di Surabaya, hiduplah sepasang
sahabat yang bernama Inem dan Angel. Mereka adalah sahabat yang saling
menyayangi, saling menghargai dan saling tolong menolong. Tapi dibalik itu
semua banyak duka yang telah mereka lalui.
“Kriiiiiiiiiiiiiiiing......” bel sekolah berbunyi. Tanda bagi semua siswa
agar masuk kedalam kelas.
“Alhamdulillah,
kulo mboten telat maleh” kata Inem.
Tiba
– tiba guru matematika datang. “Selamat pagi anak – anak, sekarang kita mulai
ya pelajaran matematikanya” kata bu Zatna.
“Waduh
pripun niki, kulo mboten saged matematika” keluh Inem.
“Hahahaha,
mana mungkin gadis desa yang norak, cupu, dan kampungan bisa pelajaran
matematika” sindir Angel.
“Astaghfirullah
hal adzim” sahut Inem.
“Kenapa?
Benerkan kataku, bahwa gadis desa yang cupu, manabisa pelajaran matematika”
balas Angel congkak.
“Niku
mboten masuk akal, emang fisik saged mempengaruhi otak ngoten?” bela Inem.
“Iri
bilang bos!” sindir Angel.
“nggeh
mpun kulo tak sing ngalah” kata Inem.
“Udah
– udah Inem, Angel, kalian itu mencotohkan contoh tidak baik kepada teman –
temanmu” kata bu Zatna menahan emosi.
“Iya
bu” jawab Angel dan Inem bersamaan. Lalu mereka saling melemparkan tatapan
kesal.
Sepulang
dari sekolah, Inem menceritakan semua kejadian yang dia alami di sekolah kepada
ibunya. Kata ibu
“nggeh
mpun mboten nopo – nopo nduk, kersane gusti Allah sing bales. dewe ki mung wong
ndeso”
Keesokan
harinya saat di sekolah Angel kembali mengejek Inem.
“Hai
gadis desa yang jel.. eh eh nggak jadi deh” ejek Angel.
Sepulang
sekolah Angel bertanya kepada Inem dengan nada yang tak enak didengar.
“Hei
Inem! Kenapa tadi pas aku mengejek, kamu tetap diam” tanya Angel.
“Mboten
nopo – nopo Angel” kata Inem dengan nada yang lembut.
“Ah
udahlah pergi sana” jawab Angel sewot.
Ketika
sudah setengah perjalanan. Inem terjatuh karena tersandung batu.
“BRUKKK”
“Aduh
sakit” gumam Inem.
Kemudian
sebuah tangan terulur untuk membantu Inem berdiri kembali.
“Sini
aku bantu” suara anak itu dengan lembut.
Saat
Inem mengulurkan tangan. Gadis itupun terkejut, ketika melihat siapa yang ia
tolong.
“Inem...”
“Angel
!!!” kata inem.
“Niki
sampeyan? Kulo mboten mimpi kan?” tanya Inem bertubi – tubi dengan wajah yang
masih terkejut.
“Iya
ini aku... Angel”
“kok
beda?”
“Iya
Nem, Aku sadar bahwa semua hal yang aku lakukan sama kamu itu salah. Allah
sudah memberi hidayah padaku. Pernah sekali suatu malam, aku bermimpi berada di
tempat yang indah. Tiba – tiba sosok perempuan berhijab datang kepadaku, dan
ternyata itu kamu. Kamu menarik tanganku untuk dibawa ke sungai yang jernih.
Kamu menyuruhku untuk menutup mata didekat sungai itu. Tiba – tiba sekelebat
ingatan masa lalu tentang sahabat masa kecilku terngiang dikepalaku. Aku heran,
apa maksud dari semua ingatan itu. Berhari hari aku mencoba memecahkan teka –
teki itu. Dan akhirnya aku tau bahwa maksud dari mimpi itu adalah kamu. Kamu
adalah sahabat masa kecil. Inem...aku minta maaf ya selama ini aku jahat sama
kamu”
“Iya
Angel, tetapi aku masih heran kenapa kamu berubah sedrastis ini” tanya Inem
keheranan.
“Sebenarnya,
saat kita berpisah sembilan tahun yang lalu. Aku masuk kedalam SMA jurusan tata
busana. Disitu aku selalu dibully, karena aku adalah murid yang paling disayang
oleh semua guru. Aku selalu dikucilkan, dan terus menerus dihina. Itu semua membuatku
sakit hati. Dan pada suatu hari ada kabar gembira bahwa ayah diangkat menjadi
salah satu pilot di maskapai penerbangan. Semenjak ayahku diangkat menjadi
pilot, hidupku berubah. Yang awalnya biasa saja, sekarang menjadi kaya raya.
Semua orang memuja – muja aku dan ayahku, tapi lain halnya dengan Tyas dan Ara.
Mereka tetap menghinaku bahwa aku adalah gadis desa yang miskin. Pada suatu
hari saat Tyas dan Ara sedang mengerjakan tugas sekolah, aku merebut buku itu
dan menyobek – nyobeknya lalu membuangnya”
“Kok
jahat nemen si sampeyan?” tanya Inem
“Itu
dulu Inem...” jawab Angel.
“Oooo...nggeh
mpun lanjut maleh” ucap Inem.
“Nah
saat aku kelas dua SMA aku pindah ke sekolahmu, lalu aku mulai berbuat kejadian
yang aku lakukan kepada Tyas dan Ara padamu. Karena aku ingin melampiaskan
semua kemarahanku dan rasa sakit hatiku padamu yang jelas – jelas tak berdosa”
lanjut Angel
“Sekali
lagi maafkan aku ya nem...”
“Sampun
kulo maafke Angel...”
Semenjak
kejadian maaf – maafan antara keduanya. Sekarang mereka slalu bersama. Tidak
ada lagi Angel yang suka menghina, suka mengejek dan suka merendahkan. Kini
Angel telah berubah. Berubah menjadi baik dan rendah hati. Mereka menjadi
sahabat sampai akhir hayat. TAMAT.
Komentar
Posting Komentar